Selasa, 10 Januari 2012

Ngebolang ke: Goa Pindul


Liburan natal kemarin aku dan 4orang teman (pepex, mitzu, jams, udin) berencana mengunjungi slah satu objek wisata minat khusus yang ada di daerah Gunungkidul. Namanya sudah tidak asing lagi, yaitu Goa Pindul. Coba saja search di google dengan memasukkan keyword 'GOA' , pasti hasilnya langsung muncul 'GOA PINDUL'! Hhe. Keren kan? Namanya saja objek wisata minat khusus, jadi tidak semua orang tertarik mengunjunginya. Hanya orang-orang yang bernyali besar seperti kami-lah yang berani datang ke sini. Sigh!

Goa Pindul merupakan wisata cave tubing yang baru dibuka pada awal tahun 2011. Goa ini memiliki panjang sekitar 300 m dan di bagian dalamnya terdiri atas 3 zona: zona terang, zona remang, dan zona gelap abadi. Sebenarnya kami penasaran dengan Goa yang satu ini karena belum pernah nyobain rafting atau cave tubing. Konon sudah banyak turis-turis asing yang datang ke sini. Bahkan beberapa bulan yang lalu, puteri sultan, Jeng Reny dan Mas Ubay pun pernah berkunjung ke sini selang beberapa hari setelah royal wedding.

Waktu itu kami cuma berencana menempuh perjalanan dengan menggunakan sepeda motor karena tempatnya memang tidak begitu jauh dari rumahku. Yah kira-kira 7 km lah klo dari kota Wonosari. Lokasi tepatnya ada di desa Gelaran, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Jangan khawatir, akses ke objek wisata cukup mudah, jalan aspalannya bagus. Dari kota Jogja anda cukup menuju ke arah Wonosari. Sebelumnya anda akan menjumpai posko pemandu di perempatan desa Grogol, Bejiharjo. Nah di posko itu anda bisa bertanya-tanya tentang Goa Pindul. Jangan khawatir, all FREE!

Sebelum ke objek wisata Goa Pindul, kami singgah dulu di rumah salah satu personil: Mitzu. Pukul 11.00 kami berangkat dari rumah Mitzu menuju Goa Pindul. Dan sesampainya di sana kami terkejut melihat parkiran yang sudah penuh dengan mobil dan motor pengunjung. Busset dah, antrian pengunjung yang mendaftar sudah menjamur. Hurry up! Akhirnya kami mendaftarkan ke panitia. Untungnya masih ada kesempatan. Panitia pun menawarkan beberapa paket wisata sebagai berikut :

-PAKET A
Cave tubing Pindul, jasa pemandu, peralatan penelusuran, asuransi --> biaya Rp30.000,00
-PAKET B
Caving Glatik, jasa pemandu, peralatan penelusuran, asuransi --> Rp30.000,00
-PAKET C
Oyo River tubing (semacam arung jeram gitu lah), jasa pemandu, peralatan penelusuran, asuransi --> Rp50.000,00

Akhirnya kami memilih paket A karena tujuan utama kami memang ingin masuk ke dalam Goa Pindul. Beruntungnya kami mengajak Mitzu yang merupakan warga pribumi, jadi kami dapet potongan harga sebesar 10.000 per gundul. Lumayan kan. Hha. Oh ya, klo anda mau berkunjung ke sini ada baiknya anda melakukan booking dulu via CP Bapak subagya di nomor hp 081-227-923-007. Soalnya klo ga booking dulu, bisa-bisa nasib anda akan merana seperti kami yang harus menunggu giliran selama -+2jam, dan itu sangat annoying sekali. :(

Sambil menunggu giliran, ada beberapa alternatif yang bisa anda lakukan. Anda bisa mencoba jajanan kuliner di sekitar situ. Anda bisa ke masjid, yah sekdar mendekatkan diri kepada Allah agar diberi keselamatan. Hhe. Atau anda juga bisa rileks sejenak di kolam terapi ikan. Itu tuh yang kayak di emol-emol di jakarta, yang kakinya dicelupin ke kolam trs ntar si ikan bakal 'nothol'-in koreng kita mpe bersih. Hha. Lagi-lagi fasilitas ini FREE! Atau bagi anda yang hobby baca seperti saya, bisa juga minta selebaran untuk dibaca-baca, lumayan untuk menambah wawasan. Nih salah satu informasi yang saya dapatkan, ternyata di kompleks objek wisata ini terdapat spot-spot menarik, yaitu:

MONUMEN JENDERAL SUDIRMAN
Monumen ini menjadi penanda bersejarah peristiwa pengeboman Belanda atas desa Bejiharjo. Pengeboman tersebut dilakukan karena desa Bejiharjo merupakan salah satu rute gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman.

SITUS PURBAKALA SOKOLIMAN
Awal mula dan perkembangan peradaban senantiasa tidak jauh dari sungai dan air. Menurut cerita orang tua, nama Sokoliman berasal dari: SOKA - LIMA. Wujud fisik situs ini hanya merupakan kumpulan batu yang tertata rapi dan diberi kode identifikasi. Hasil riset menunjukkan bahwa situs megalithikum ini teridentifikasi sebagai kompleks kubur peti batu (klo ga salah di pelajaran sejarah jaman SMP dulu disebut sarkofagus. CMIIW :)).

CAVETUBING PINDUL
Goa Pindul dilewati aliran sungai bawah tanah yang berasal dari sumber mata air. So jangan khawatir, meskipun musim hujan, objek wisata ini tetap aman dan enggak bakalan banjir, paling airnya cuma sedikit keruh. Untuk menjelajah goa, wisatawan harus berenang menggunakan pelampung dan ban karet. Jangan khawatir tenggelam bagi yang ga bisa berenang. Aktivitas cave tubing jarang ditemui di objek wisata seluruh dunia karena hanya daerah memiliki kawasan karst yang bisa melakukan aktivitas ini. ;)

OYO RIVER TUBING
Rute yang dilalui cukup panjang yang berjarak kurang lebih 5km dengan pemandangan alam yakni tebing-tebing sungai Oyo. Di tengah perjalanan, wisatawan disuguhi berbagai macam atraksi, yakni melompat dari ketinggian 15m. Penelusuran sungai Oyo menggunakan jaket pelampung dan ban. Sekali lagi, jangan khawatir tenggelam bagi yang ga bisa berenang.

TRACKING
Rute tracking sepanjang 7km ini melewati berbagai rintangan seperti jalan setapak, hutan kayu putih, dan sungai Oyo. Pemandangan alam yang masih alami menghiasi rute tracking desa wisata Bejiharjo.

CAVING GLATIK
Rintangan di Goa Gelatik sangat berat. Anda harus merangkak sejauh 15m dan juga kandungan oksigennya sangat minim. Puluhan ribu kelelawar menunggu kita di dalam Goa. Jangan takut, kelelawar ini tidak menghisap darah seperti di film Dracula kok, karena mereka adalah pemakan buah-buahan. Yah semacam keluarga Edward Cullen yang sudah berubah menjadi vegetarian. hha

Setelah menunggu lama, akhirnya tibalah giliran kami untuk masuk ke goa Pindul. Kami pun memakai perlengkapan perang: sepatu karet, rompi pelampung, dan membawa ban karet besar. Kami bersama pemandu berjalan dari tempat tunggu ke goa yang kurang lebih jaraknya 300 meter ditempuh dengan berjalan kaki. Sesampainya di sana, kami langsung rebahan di atas ban karet. Pemandu menyarankan kami untuk saling bergandengan tangan agar tidak terpisah. Pemandu akan menarik dari depan, sambil menjelaskan all about goa pindul.
Oh ya, jangan lupa untuk menitipkan kamera ke pemandunya agar semua momen bisa ter-capture. Saya sarankan anda untuk membawa kamera saku aja, jangan DSLR karena kurang praktis klo dibawa ke dalam Goa. Belum lagi klo nanti terjatuh ke air, bisa gawat! Yang jelas anda harus tetap waspada dan nurut ama pemandu. Jangan sekali-kali melepaskan pelampung anda karena kedalaman air di goa pindul ini bervariasi, mulai dari 2 meter, 8 meter, bahkan ada yang 15 meter. Hhi.

Ada 3 pantangan yang harus diperhatikan selama anda berada di dalam goa:
1. Dilarang mengambil dan meninggalkan apa pun di dalam goa.
2. Dilarang berkata jorok.
3. Dilarang menjerit atau berteriak, dalam keadaan apa pun.

Kami pun sampai di zona terang, di sini kami masih bisa melihat keadaan bebatuan di sekitar goa yang subhanallah indah sekali. Ada stalagnit yang masih aktif juga. Terus kami menjumpai gundukan batu besar berwarna putih, katanya itu simbol kejantanan, nah buat para pria klo mau perkasa disarankan untuk memeluk batu itu. Tapi sayangnya saya belum bisa memeluknya. Hha. Ga papa, namanya juga mitos, boleh percaya boleh tidak.
Dan ada juga stalagnit yang bentuknya runcing-runcing, dari situ menetes air yang bisa diminum. Konon klo para wanita yang meminum air itu bisa bertambah tingkat kecantikannya. Hha. Ada-ada saja ya. Tapi entah kenapa kok saya jadi ikut2an melintas di bawah stalagnit itu, seraya mengharapkan ada tetesan air. Hha. Bagaimanapun juga kecantikan yang sejati itu ada di hati, bukan di wajah atau di pantat.

Zona berikutnya adalah zona remang-remang. Paling asik nih di sini kita bisa senggol-senggolan kayak di warung remang-remang. Ehh..! Di sini anda mulai butuh alat bantu penerangan, pemandu pun akan mulai menyalakan senternya. Nah klo anda ihat di bagian langit gua, akan ada sebuah cerobong berbentuk persegi yang di atasnya ada semacam bangunan dari kayu.
Ternyata bangunan itu adalah bekas sarang burung walet, tapi sekarang waletnya udah pergi. Dan di sekitar situ juga ada kawanan kelelawar lho. Tapi sekali lagi, jangan takut, kelelawarnya hanya memakan serangga kecil kok.

Keluar dari zona remang, anda akan memasuki zona gelap abadi. Namanya aja gelap, ya udah jelas anda ga bakalan bisa ngeliat klo ga pake senter. Di sini pemandu akan mematikan senter untuk beberapa saat. Keadaan pun akan menjadi gelap gulita. Nah sekarang saatnya merenung dan berdoa, seraya bersyukur karena kita masih diberikan indera pengelihatan oleh Allah swt. Betapa gelapnya dunia ini jika mata kita tidak bisa melihat. Betul betul betul..

Selepas dari zona gelap, kami kembali tiba di zona terang dimana mulut gua udah terlihat dari sini. Waw pemandangan bebatuannya indah sekali. Kami pun bergegas untuk berfoto ria. Di sini anda juga bisa berenang, bermain air, atau meloncat dari ketinggian. Sayangnya pas nyampe di sini, baterai kamera kami udah abis. Jadi kami ga bisa foto2 narsis, dan kami pun hanya numpang foto dengan ponselnya mbak-mbak rombongan stikes a.yani. Sedih sekali ya. TT.

Keluar dari goa, rasanya masih kurang puas. Ehmmm pengen nyobain paket yang lain, tapi hari sudah sore. Mungkin lain kali, kami akan datang kembali ke goa pindul. Cave tubing selama kurang lebih 30 menit ini merupakan pengalaman pertama saya dan juga 4 orang teman saya. Amazing, ternyata daerah Gunungkidul memiliki potensi wisata yang luar biasa indahnya. Kalau pemerintah daerah mampu mengelolanya lebih baik, saya yakin ini akan menjadi daya tarik tersendiri, bukan hanya bagi wisatawan domestik, namun juga wisatawan asing. So, buat agan dan sista yang mau menikmati cavetubing di sungai bawah tanah, ga perlu jauh2 ke Phuket atau ke Zimbabwe, bergegaslah datang ke Goa Pindul. Dan bagi anda yang membutuhkan akomodasi, jangan khawatir karena di sini juga sudah ada homestay dengan biaya yang amat sangat terjangkau, mulai 25ribu per gundul per malam. Tunggu apa lagi?